Pelatihan  Manajemen Linen dan Laundry Rumah Sakit

IDEBIZ.ID Memberikan pelayanan terbaik dan membantu menciptakan suasana lingkungan ruangan yang nyaman, selain itu juga dengan terkelolanya sistem laundry rumah sakit yang baik diharapkan proses pengerjaan sehari-hari tidak berdampak buruk kepada lingkungan sehingga tetap membawa suasana yang nyaman dan image rumah sakit tetap terjaga. Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan ternyata memiliki dampak positif dan negative terhadap lingkungan sekitarnya. Laundry rumahsakit adalah tempat dan sarana pencucian linen yang dilengkapi dengansarana penunjang. Lokasi dan penempatannya hendaknya pada tempat yang mudah dijangkau oleh unit yang memerlukan.

            Linen adalah istilah unruk menyebutkan seluruh produk tekstil yang berada dirumah sakit yang meliputi linen diruang perawatan maupun baju bedah diruag operasi, sedangkan baju perawat, jas dokter maupun baju kerja biasanya tidak dikelopmpokkan pada katagori linen, tetapi dikatagorikan sebagai seragam (uniform). Menurut bidang laundry ada linen kotor (soiled linen) dan ada linen terinfeksi (foued and infected linen) serta linen yang terinfeksi hepatitis. Pengumpulan linen ini harus dipisahkan denga kantung yang dibedakan warnanya, temperatur untuk mencuci adalah 65°C selama 10 menit atau 71°C selama 3 menit. Mesin cuci, alat – alat cuci seperti sikat, ember juga harus di desifeksi. Ruang yang perlu disediakan adalah ruang linen kotor, ruang linen bersih, gudang kereta linen, gudang untuk penyimpinan perlengkapan bersih, perkengkapan cuci (Djojpdibtoro,
1997).

            Laundry rumah sakit adalah tempat penyucian linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan bahan desinfektan, mesin uap, pengering, meja, dan meja setrika. Unit laundry
merupakan unit yang melakukan pengolahan linen rumah sakit, khususnya linen yang merupakan kelengkapan tempat tidur pasien rawat inap (jumadewi, 2014).  Instalasi laundry merupakan unit penunjang non medis yang
berfungsi sebagai pengelolan linen kotor menjadi linen bersih dan siap didistribusikan ke seluruh ruangan di rumah sakit. Pengelolaan linen di unit laundry, penimbangan linen, penyortiran linen infeksius dan non infeksius, perendaman linen infeksius, pencucian, pengeringan, penyetrikaan dan pelipatan, pengemasan, dan pendistribusian. Apabila pengelolaan linen laundry dilaksanakan dengan tidak tepat, dikhawatirkan akan beresiko menyebabkan penularan penyakit.

Persyaratan umum untuk intalasi laundry di rumah sakit adalah :

a. Ditempat laundry tersedia kran air bersih dengan kualitas dan tekanan aliran

     yang memadai, tersedia air panas

b. Peraltan cuci dipasang permanen dan diletakkan dekat dengansaluran

pembungan air limbah serta tersedia mesin cuci yang dapat mencuci jenis – jenis linen yang berbeda

c. Tersedia ruangan dan mesin cuci yang terpisah untuk linen infeksiun dan non infeksius

d. Unit laundry harus dilengkapi saluran air limbah tertutup yang dilengkapi

dengan pengolahan awal sebelum dialirkan ke instalasi ke instalasi pengolahan air limbah

e. Unit laundry harus disediakan ruang – runga terpisah sesuai dengan kegunaanya yaitu ruang linen kotor, ruang linen bersih, ruang untuk perlengkapan kebersihan, ruang perlengkapan cuci, ruamg kereta / troly linen, kamar mandi, dan sebagainya

Peran pengelolaan manajemen linen di rumah sakit cukup penting. Diawali dari perencanaan, salah satu subsistem pengelolaan linen adalah proses pencucian. Alur aktivitas fungsional dimulai dari linen kotor,
penimbangan, pemilahan, proses pencucian, pemerasan, pengeringan, sortir noda, penyetrikaan, sortir linen rusak, pelipatan, merapikan mengepak, atau mengemas, menyimpan, dan mendistribusikan ke unit-unit yang
membutuhkannya, sedangkan linen yang rusak dikirim kekamar jahit (Depkes RI, 2004).            

Sekarang IDEBIZ.ID  membuka Pelatihan Laundry Atendent  khususnya memiliki standar kemampuan sesuai bidangnya dalam pelatihan Laundry Atendent

Tinggalkan Balasan